September 08, 2012

Wayang


Membaca Jiwo J#ncuk milik Sudjiwo Tedjo seperti menyelami pikiran yang berbeda. Dalang Tedjo melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang paling tepi, bukan di tengah seperti jangkauan sudut pandang orang-orang kebanyakan. Dengan pemikiran seperti itu, tidak heran jika Dalang Tedjo mampu melihat dan mengkritisi hal-hal yang kecil. Atau meramu fakta-fakta yang bertebaran untuk dijadikan satu kesimpulan. Tidak berhenti sampai di situ, ramuan kesimpulan itu justru menerbitkan opini lainnya. Discuss-able.



Bisa jadi ini banyak dipengaruhi oleh kebisaannya ndalang. Cerita-cerita nJawane ini mengandung banyak kisah sosial ber-setting kerajaan. Nilai-nilai moralnya merupakan dasar-dasar kebijaksanaan dan spiritual yang masih bisa berlaku hingga zaman modern seperti sekarang. Padahal zaman dulu dengan zaman sekarang terkesan amat berbeda. Walaupun moral story cerita wayang tidak mampu menggerus zaman, sayangnya eksistensinya terasa tergerus.

Membaca cerita wayang membawa sensasi yang lebih beragam. Dahi seketika berkerut, mulai dari nggak ngerti tentang silisilah lakon pewayangan yang emang sarat dengan selingkuh sana-sini, anak kesekian dari raja ini, hingga pelafalan nama tokoh yang sepertinya Sansekerta banget. Beruntung jika pernah sempat menonton tayangan manusia-naik-elang. Pengalaman ini penting untuk mendukung imajinasi akan setting kerajaan berikut kostum dan dialeknya. Walau begitu, ceritanya tetap mampu dinikmati bahkan dengan emosi yang lebih dapat ditangkap dibanding cerita-cerita fantasi bersekuel. Dalam beberapa waktu setelah membaca cerita Yudistira –Sang Prabu Ajatasatru (raja dengan tingkat keikhlasan paling tinggi), gue cukup terbengong dengan jantung masih berdetak cepat. Speechless akan keikhlasannya yang tersibak di ending walaupun saat awal-awal cerita hingga di tengah, masih kepikiran akan silsilah berikut segudang pertanyaan mengapa ia begini dan begitu. Ternyata memang lebih sulit membaca cerita wayang Jawa dibandingkan membaca strategi perang Amerika.

No comments:

Post a Comment

ANY COMMENT?