November 21, 2011

Sibuk

Kenapa ya sibuk itu menjauhkan sesuatu dengan apapun banget? Kalau begini, mendingan nggak usah sibuk daripada kehilangan apapun itu. Kalau nggak sibuk, apa yang mau dikerjakan? Mimpi-mimpi dan tujuan itu bisa jadi nggak terkejar. Biar gimanapun, sibuk itu pasti ada. Tapi, itu cuma satu masa aja kan. Iya kan? Jawab iya dan kembalilah semua kehidupan normal.
Ataukah sibuk itu yang namanya kehidupan normal, kehidupan dewasa? Oh ini ya yang namanya dewasa. Di mana kesibukan selalu jadi penghalang bagi hubungan. Ketika komitmen terhalang oleh komunikasi terputus-putus akibat kurangnya waktu? Kalau memang harus menunggu, akan kuanggap seluruh waktu serta emosi menunggu itu adalah investasi bagi hubungan ini.

Ah, hubungan yang mana? Kamu tetap melangkah menuju tujuan yang di sana. Tanpa berniat untuk istirahat sebentar, gelar tikar, buka makanan, memetik senar gitar, mengalunkan suara sumbang, mengumbar cerita, menyulut tawa, lepas... Tanpa isi energi, tanpa aku sadar kalau aku pun nggak ikut lari bersamamu. Sebaliknya, aku justru ikut sibuk sana sini mengisi waktu. Yang akhirnya ini adalah pelarianku, menjauh lagi dan lagi. Piknik tadi tak akan terjadi. Dan nggak yakin apakah akan terjadi lagi.
Ini bukan tentang kamu aja. Ini juga tentang teman-teman, sahabat, keluarga, dan siapapun orang yang 'hilang'. Seperti pusaran air, kita tersedot dalam konstelasi kesibukan kita masing-masing. Seperti black hole. Ini menyakitkan.

No comments:

Post a Comment

ANY COMMENT?