March 02, 2013

Lesson-learned: Perjalanan ISFiT 2013

Keinginan untuk melakukan perjalanan yang lebih personal dan menantang seringkali justru menjadi hambatan yang mengakibatkan perjalanan tidak menyenangkan. Perjalanan bisa menjadi time-consuming atau money-consuming. Padahal, waktu yang tersedia dapat dimaksimalkan sehingga dapat menikmati perjalanan sekaligus menghemat pengeluaran. Kemampuan pengaturan perjalanan berikut detailnya sangat dibutuhkan.

Saat ISFiT 2013, saya mengunjungi Trondheim di Norway. Selama mengatur perjalanan, saya melakukan perjalanan yang berbeda dengan belasan teman lainnya yang berasal dari negara yang sama. Alih-alih ingin menghemat pengeluaran dan memaksimalkan perjalanan yang lebih personal, saya malah menghamburkan banyak kesalahan. Akibatnya, saya luntang-lantung tidak mendapat banyak hal, kecuali nasihat terbaik.

  1. Cari tahu waktu kosong (free-day) yang disediakan organizer. Setiap acara yang berdurasi lama, seperti konferensi, untuk tujuan wisata, biasanya mengalokasikan jadwalnya untuk menjadi hari bebas. Ini merupakan salah satu cara untuk lebih mengenal kota atau daerah sekitar. Mengisi waktu ini harus direncanakan jauh hari. Buka google, tanya penduduk lokal, atau ke kantor informasi turis. Seperti mengatur perjalanan lainnya, cari tahu: tempat menarik (baik yang touristy maupun tidak), bagaimana cara ke sananya, berapa ongkosnya, kapan jam bukanya, berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ke sana, berapa banyak waktu yang dibutuhkan selama berkunjung, souvenir/merchandise khas daerah itu, berapa harganya, di mana lokasi mendapatkannya, dan berapa banyak yang dibutuhkan. Free-day ini biasanya hanya 1 hari. Jika banyak tempat yang harus dikunjungi dan tempat souvenir/merchandise dengan harga sangat terjangkau berada di tempat yang berbeda dan jauh, pilih prioritas. Jangan lupa untuk melonggarkan waktu 5-10 menit untuk sekali jalan, terutama jika berada di daerah yang waktunya tidak tepat. Melonggarkan waktu bisa memaksimalkan waktu enjoyment dan meminimalisasi jadwal yang telah disusun menjadi berantakan karena suatu hal.
  2. Selama ISFiT, menggunakan bis AtB gratis selama menunjukkan gelang ISFiT. Keringanan ini sangat berguna untuk mengurangi pengeluaran. Normalnya, sekali jalan diharuskan membayar 40NOK. Jika memakai t:card, kartu bis, saya bisa membelinya di Trondheim Sentralstasjon atau 7-Eleven seharga 100NOK untuk 7 hari. Sayangnya, saya melupakan hal ini dan mengatur 1 hari perjalanan setelah ISFiT. Jika saya tetap mengikuti jadwal perjalanan yang telah saya susun semula, saya harus mengeluarkan lebih dari 100NOK untuk perjalanan dan lebih dari 200NOK untuk mengunjungi tempat-tempat menarik beserta makannya.
  3. Cari tahu jam buka-tutup toko. Ini terjadi saat saya ingin mengunjungi secondhand market Fretag, toko barang bekas antik Tante Isabel, dan SiT Academica NTNU. Saya tidak tahu bahwa kebanyakan toko di Norwegia buka dari 09.00-15.00 di hari Senin-Jumat, 10.00-14.00 di hari Sabtu, dan tutup pada hari Minggu.
  4. Maksimalkan sumber daya yang ada. Beruntung sekali bahwa ISFiT menyediakan transportasi murah dari dan ke Oslo Gardermoen (Oslo Lufthavn/Bandara) yang hanya 35NOK sekali jalan menggunakan bis. Selain murah, bus ini juga akan berisi peserta ISFiT lainnya sehingga memperpanjang kesempatan bertemu dengan teman lain dari workshop dan negara lain.
  5. Pergunakan waktu yang ada. Ini nasihat terbaik yang bisa diaplikasikan di kegiatan apapun. Jika ada acara yang bersinggungan dengan rencana perjalanan kita di luar acara, sekalian saja melakukan rencana itu. Jangan ditunda. Semakin banyak rencana perjalanan yang telah digunakan saat selesai acara utama, semakin banyak juga kesempatan untuk mengunjungi tempat lainnya yang lebih menarik atau kebih tidak touristy.
  6. Jangan perpanjang waktu perjalanan jika belum memiliki rencana matang. Ini sangat berbahaya, baik efisiensi maupun efektivitasnya. Detail sering terlupakan, padahal detail sangat menentukan berjalannya perjalanan. Jangan!

  1. Ambil barang-barang compliment yang diberikan. Di penerbangan jarak jauh, biasanya setiap penumpang diberikan selimut, ear plug, sikat gigi berikut odolnya, penutup mata, dan bantal tiup. Seperti juga di kereta jarak jauh NSB. Di Norwegia dan mungkin negara-negara kaya Eropa lainnya, pajak yang diberikan rakyatnya dimanfaatkan pula untuk memberikan barang gratis, seperti tisu Kleenex atau saus daging yang saya dapatkan di sekitar Trondheim Torg. Jangan ragu, jangan takut, ambil saja ;)
  2. Pikirkan akan menginap di mana. Jika ingin melakukan Couchsurfing, cari tahu dulu siapa yang akan menjadi host-nya. Atau jika tidak, menginaplah di hostel atau Wisma KBRI jika diperbolehkan. Atau di tempat ibadah.
  3. Bawa 1 koper berukuran sedang. Sisakan sedikit ruang untuk bawa oleh-oleh. Jangan terlalu besar, karena cenderung akan membeli banyak oleh-oleh yang berakibat banyaknya pengeluaran. Jangan pula terlalu kecil, yang pas dengan barang yang dibawa. Kemungkinan besar, saat pulang akan ada barang yang tidak muat masuk.
  4. Bawa tas besar yang bisa dilipat kecil. Bukan tas tangan, tapi tas yang sekiranya bisa masuk ke bagasi. Tas ini adalah tas cadangan jika bagasi kelebihan muatan. Hati-hati dengan total berat bagasi yang diperbolehkan masuk bagasi dan kabin. Perjalanan jarak dekat biasanya hanya 10kg. Agak jauh 20-23kg, dan jauh 30-32kg. Sementara di kabin, total berat tas yang dapat dibawa masuk adalah 8kg. Buat batas maksimal tas yang dibawa di bagasi dan kabin 2kg lebih rendah daripada batas maksimal yang ditentukan maskapai.
  5. Bawa mata uang, baik kertas maupun koin, yang bernilai paling kecil. Uang bisa dijadikan sebagai kenang-kenangan dan penceritera sejarah. Uang adalah alat tukar yang sah untuk ditukar dengan nominal yang sama (bukan nilai yang sama) dengan orang dari negara lain.
  6. Bawa oleh-oleh, bisa makanan atau hal lain. Usahakan jangan gantungan kunci apalagi stiker. Sedikit beda, misalnya magnet kulkas, pembatas buku, atau boneka.
  7. Risih sama halal atau tidaknya makanan, terutama daging? Sebagian besar Muslim pasti mengalami dilema ini. Sebagian besar negara Barat pun sulit untuk selalu menyediakan koki Muslim yang sesuai dengan kriterianya. Asal masih daging ayam, sapi, kambing, ikan, sepertinya boleh. Cek Al-Quran.


Yap. Segini lesson-learned dari perjalanan ISFiT kali ini. Semoga bisa menjadi evaluasi untuk gue dan pembelajaran untuk yang membaca.

Bonne nuit!

No comments:

Post a Comment

ANY COMMENT?